Koneksi Antar Materi Pengambilan Keputusan sebagai Pemimpin Pembelajaran KONEKSI ANTAR MATERI PENGAMBILAN KEPUTUSAN SEBAGAI PEMIMPIN PEMBELAJARA

KONEKSI ANTAR MATERI PENGAMBILAN KEPUTUSAN SEBAGAI PEMIMPIN PEMBELAJARA EFIDWISMA CGP ANG.2 KOTA MAKASSAR Education is the art of making man ethical. Pendidikan adalah sebuah seni untuk membuat manusia menjadi berperilaku etis. ~ Georg Wilhelm Friedrich Hegel ~ 1. Bagaimana pandangan Ki Hajar Dewantara dengan filosofi Pratap Triloka memiliki pengaruh terhadap bagaimana sebuah pengambilan keputusan sebagai seorang pemimpin pembelajaran diambil? Ki Hadjar Dewantara menggagas tentang Pratap Triloka yang dikenal dengan semboyan Ing Ngarso sung Toladha artinya di depan memberi teladan, guru sebagai pemimpin pembelajaran harus bisa mengambil keputusan yang bisa menjadi teladan bagi peserta didik. Ing Madya Mangun Karsa artinya di tengah dapat memberikan ide untuk membangun kemauan sebagai pemimpin pembelajaran harus bisa melakukan berbagai cara agar murid terbangun kemauannya untuk membuat inovasi yang kreatif. Tut Wuri Handayani artinya dibelakang memberi motivasi/dukungan. Sebagai pemimpin pembelajaran juga harus bisa mempertimbangkan setiap keputusan yang diambil itu dapat memotivasi murid untuk meningkatkan potensi yang dimilikinya serta untuk memperbaiki lakunya. 2. Bagaimana nilai nilai yang tertanam dalam diri kita,berpengaruh pada prinsip-prinsip yang kita ambil dalam pengambilan keputusan? Peran dan nilai dari guru Penggerak yaitu bagaimana menjadi pemimpin pembelajaran, menggerakkan komunitas praktisi,menjadi coach bagi guru lain, mendorong kolaborasi antara guru, dan mewujudkan kepemimpinan pada murid. Sedangkan untuk nilai-nilai dari seorang guru penggerak yaitu: mandiri, reflektif, kolaboratif, inovatif, serta berpihak pada murid. Nilai-nilai yang tertanam pada diri seorang guru pasti turut mempengaruhi pengambilan sebuah keputusan dalam pembelajaran pada komunitas sekolah. Oleh karenanya guru harus sangat memahami bahwa pada proses mendidik, mengajar, serta membina, guru harus bertugas menuntun murid menemukan potensi dalam dirinya 3. Bagaimana kegiatan terbimbing yang kita lakukan pada materi pengambilan keputusan berkaitan dengan kegiatan ‘coaching’ (bimbingan) yang diberikan pendamping atau fasilitator dalam perjalanan proses pembelajaran kita, terutama dalam pengujian pengambilan keputusan yang telah kita ambil. Apakah pengambilan keputusan tersebut telah efektif, masihkah ada pertanyaan-pertanyaan dalam diri kita atas pengambilan keputusan tersebut. Hal-hal ini tentunya bisa dibantu oleh sesi ‘coaching’ yang telah dibahas pada modul 2 sebelumnya. “Coaching adalah sebuah proses kolaborasi yang berfokus pada solusi, berorientasi pada hasil dan sistematis, dimana coach memfasilitasi peningkatan atas performa kerja, pengalaman hidup, pembelajaran diri, dan pertumbuhan pribadi dari coachee (Grant, 1999)” Dari pengertian diatas tentu saja coaching sangat erat hubungannya dengan sebuah pengambilan keputusan, karena dari hasil coaching kita bisa menganalisa berbagai dilemma etika yang terjadi dan itu awal dari sebuah pengambilan dan pengujian keputusan akan nantinya akan dilakukan. Kegiatan terbimbing pada materi coaching Bersama Fasilitator melalui LMS dan lokakarya pada pendampingan individu Bersama pendamping pada materi coaching merupakan proses belajar pada Pendidikan Guru Penggerak yang berpihak pada murid. Di modul ini, fasilitator dan pendamping sudah memberikan bimbingan (coaching) dan penjelasan yang baik terkait materi – materi yang sudah dan sedang dipelajari, disana kita diberi kebebasan berdiskusi dan saling memberikan solusi juga membahas berbagai situasi kasus yang terjadi, sehingga mempermudah kita dalam memahami dan bisa langsung menerapkannya terkait bagaimana cara mengambil keputusan yang tepat berdasarkan 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan. 4. Bagaimana pembahasan studi kasus yang fokus pada masalah moral atau etika kembali kepada nilai-nilai yang dianut seorang pendidik. Ketika kita menghadapi sebuah dilemma akan ada nilai-nilai kebaikan yang mendasari yang bertentangan dan mengharuskan kita memilih antara benar vs benar karena masalah moral atau etika adalah masalah yang sering terjadi dalam kehidupan seorang pendidik maupun murid, baik di kelas, sekolah maupun lingkungan masyarakat. Dalam modul ini di sajikan beberapa kasus terkait nilai moral, dan sebagai seorang pendidik tentunya banyak pertimbangan yang harus dipikirkan sebagai pembuat keputusan dimana beberapa aturan bertentangan antara kebenaran, keyakinan, intuisi, keadilan dan rasa kasihan, serta rasa empati. Sebagai seorang pendidik tentunya nilai – nilai tersebutlah yang dianut untuk mengambil sebuah keputusan baik dalam studi kasus yang disajikan maupun dalam keseharian di lingkungan sekitar. 5. Bagaimana pengambilan keputusan yang tepat, tentunya berdampak pada terciptanya lingkungan yang positif, kondusif, aman dan nyaman. Sebagai seorang pemimpin pembelajaran kita diharapkan mampu mengambil keputusan yang membawa dampak positif agar tercipta lingkungan yang kondusif, aman, dan nyaman. Untuk itu dalam membuat sebuah keputusan ketika mengalami dilema etika maupun bujukan moral, tentu akan ada sebuah konsekuensi yang dihadapi. Untuk itulah ketika kita akan membuat sebuah keputusan, kita harus menentukan paradigma yang tepat dari 4 paradigma yang ada, 3 prinsip berpikir dan melakukan 9 langkah pengujian dan pengambilan keputusan. Keputusan yang tepat akan berdampak pada terciptanya lingkungan yang positif, kondusif, aman dan nyaman yang tentu saja tidak akan merugikan salah satu pihak yang terkait dalam situasi tersebut 6. Selanjutnya, apakah kesulitan-kesulitan di lingkungan Anda yang sulit dilaksanakan untuk menjalankan pengambilan keputusan terhadap kasus-kasus dilema etika ini? Apakah ini kembali ke masalah perubahan paradigma di lingkungan Anda? Kesulitan-kesulitan di lingkungan saya yang sulit untuk saya melakukan pengambilan keputusan terhadap kasus-kasus dilemma etika adalah kebiasaan mengambil keputusan atas dasar rasa empati dan selalu terburu-buru dalam mengambil keputusan, terkadang ada prasangka yang kurang baik dan kadang masih mementingkan kepentingan pribadi serta rasa tidak percaya diri pada saat akan mengambil sebuah keputusan karena takut keputusan yang diambil bukanlah keputusan yang tepat. 7. Dan pada akhirnya, apakah pengaruh pengambilan keputusan yang kita ambil ini dengan pengajaran yang memerdekakan murid-murid kita? Betul hal ini tentunya sangat berpengaruh karena setiap keputusan yang diambil oleh seorang pendidik akan berpengaruh terhadap pengajaran yang memerdekakan murid kita dan dengan keputusan yang diambil akan memiliki dampak pada kehidupan mereka di masa yang akan datang. Karena itu, pengambilan keputusan yang dilakukan guru dalam proses pembelajaran hendaknya dapat memberikan ruang bagi murid dalam proses pengajaran untuk merdeka mengemukakan pendapat dan melakukan kreatifitas sesuai dengan keinginan dan pemikiran mereka. Keputusan selanjutnya yang akan diambil oleh murid-murid kita sekiranya dapat dipertanggungjawabkan dengan baik karena merupakan keinginan sendiri tanpa adanya paksaan dari orang lain. 8. Bagaimana seorang pemimpin pembelajaran dalam mengambil keputusan dapat mempengaruhi kehidupan atau masa depan murid-muridnya? Ketika menjadi seorang pemimpin pembelajaran, seorang pendidik haruslah mempertimbangkan berbagai faktor sebelum mengambil sebuah keputusan, karena hal itu dapat mempengaruhi kehidupan murid di masa depan. contohnya adalah ketika kita langsung menghukum anak yang terlambat masuk ke kelas kita misalnya dengan menyuruhnya berdiri di depan kelas dalam waktu yang lama , atau menyuruhnya menunggu diluar sampai jam pelajaran kita habis, tanpa mendengarkan terlebih dahulu alasan nya apa, maka kita akan membuat sebuah rasa trauma mendalam pada anak tersebut yang tentunya negatif dan merugikan bagi anak tersebut karena hak untuk ikut belajar sudah kita halangi, kejadian tersebut akan terasa berlangsung lama di masa depannya dan mungkin akan diingatnya dalam waktu yang lama, akibatnya bisa memungkinkan anak tersebut akan juga melakukan hal yang sama terhadap orang lain yaitu tidak mendengarkan orang lain, rasa empati berkurang, dan melakukan sebuah tindakan tanpa mempertimbangkan apapun. Begitupun sebaliknya dalam pengambilan keputusan yang tepat dengan menggunakan langkah – langkah yang benar maka akan memberikan sebuah keputusan yang bertanggungjawab yang memberikan dampak positif yang baik bagi murid kita di masa depan. 9. Apakah kesimpulan akhir yang dapat Anda tarik dari pembelajaran modul materi ini dan keterkaitannya dengan modul-modul sebelumnya? Kesimpulan akhir dalam modul ini berkaitan dengan modul sebelumnya adalah seorang guru adalah teladan bagi muridnya sehingga dalam membuat sebuah keputusan akan memberikan dampak pada murid baik dalam tindakan maupun budi pekertinya. Dalam mengambil sebuah keputusan tentunya haruslah di dukung dengan adanya budaya positif dan kemampuan sosial emosional guru itu sendiri. Guru akan mampu mengoptimalkan kemampuan murid dengan menerapkan pembelajaran berdiferensiasi dan melakukan proses coaching. Dan Pengambilan keputusan yang tepat haruslah di dasari oleh 4 paradigma, 3 prinsip berpikir dan 9 langkah pengujian dan pengambilan keputusan. Dimana penjelasan materinya sebagai berikut: Empat Paradigma Dilema Etika dalam Pengambilan Keputusan 1. Individu lawan masyarakat (individual vs community) Dilema individu melawan masyarakat adalah bagaimana membuat pilihan antara apa yang benar untuk satu orang atau kelompok kecil , dan apa yang benar untuk yang lain, kelompok yang lebih besar. 2. Rasa keadilan lawan rasa kasihan (justice vs mercy) Dalam paradigma ini ada pilihan antara mengikuti aturan tertulis atau tidak mengikuti aturan sepenuhnya. Pilihan yang ada adalah memilih antara keadilan dan perlakuan yang sama bagi semua orang di satu sisi, dan membuat pengecualian karena kemurahan hati dan kasih sayang, di sisi lain. Kadang memang benar untuk memegang peraturan, tapi terkadang membuat pengecualian juga merupakan tindakan yang benar. Pilihan untuk menuruti peraturan dapat dibuat berdasarkan rasa hormat terhadap keadilan (atau sama rata). 3. Kebenaran lawan kesetiaan (truth vs loyalty) Kejujuran dan kesetiaan seringkali menjadi nilai-nilai yang bertentangan dalam situasi dilema etika. Kadang kita perlu untuk membuat pilihan antara berlaku jujur dan berlaku setia (atau bertanggung jawab) kepada orang lain. 4. Jangka pendek lawan jangka panjang (short term vs long term) Paradigma ini paling sering terjadi dan mudah diamati. Kadang perlu untuk memilih antara yang kelihatannya terbaik untuk saat ini dan yang terbaik untuk masa yang akan datang. Paradigma ini bisa terjadi di level personal dan permasalahan sehari-hari, atau pada level yang lebih luas, misalnya pada issue-issue dunia secara global, misalnya lingkungan hidup dll. Tiga Prinsip Dilema Etika dalam Pengambilan Keputusan Ada 3 Prinsip Dilema Etika dalam Pengambilan Keputusan, yaitu : 1. Berpikir Berbasis Hasil Akhir (Ends-Based Thinking). Inti dari prinsip ini adalah penilaian konsekuensi, perkiraan hasil. 2. Berpikir Berbasis Peraturan (Rule-Based Thinking) Inti dari prinsip ini adalah ikuti saja prinsip yang Anda ingin orang lain ikuti. Dengan kata lain, bertindak sedemikian rupa sehingga Anda tindakan bisa menjadi standar universal yang harus dipatuhi oleh orang lain. 3. Berpikir Berbasis Rasa Peduli (Care-Based Thinking) Dengan mengutamakan cinta untuk orang lain, prinsip ketiga ini yang paling berperan sering kali dalam Aturan Emas (golden rule) : Lakukan kepada orang lain apa yang Anda ingin mereka lakukan kepada Anda. Sembilan Langkah Pengambilan dan Pengujian Keputusan 1) Mengenali Bahwa Ada Nilai-Nilai yang Saling Bertentangan dalam Situasi Ini 2) Menentukan siapa yang terlibat dalam situasi ini. 3) Kumpulkan Fakta-Fakta yang Relevan dengan Situasi Ini 4) Pengujian Benar atau Salah 4.1. Uji Legal 4.2. Uji Regulasi/Standar Profesional 4.3. Uji Intuisi 4.4. Uji Halaman Depan Koran 4.5. Uji Panutan/Idola 5) Pengujian Paradigma Benar Lawan Benar 6) Melakukan Prinsip Resolusi 7) Investigasi Opsi Trilema 8) Buat Keputusan 9) Lihat lagi Keputusan dan Refleksikan

Komentar